Showing posts with label IPTEK. Show all posts
Showing posts with label IPTEK. Show all posts

2/21/2013

no image

Jarak Antara Planet dan Matahari

SMP - Pada tabel di bawah ini ditunjukkan jarak rata-rata antara planet dan matahari dalam satuan kilometer. Jarak rata-rata antara Bumi dan matahari disepakati sebagai satu Satuan Astronomi (SA).


Nama Planet
   Jarak rata-rata dari matahari
Dalam Juta Kilometer
dalam juta km


Merkurius
Venus
Bumi
Mars
Yupiter
Saturnus
Uranus
Neptunus
57,9
108,2
149,6
227,9
778,3
1430,0
2870,0
4500,0







4/28/2012

Planet Luar dan Planet Dalam

Planet Luar dan Planet Dalam

SMP - Delapan planet dalam tata surya kita dikelompokkan menjadi dua, yaitu planet luar dan planet dalam. Planet luar adalah planet-planet yang terletak diluar sabuk asteroid dilihat dari matahari. Planet dalam adalah planet-planet yang terletak antara matahari dengan sabuk asteroid.

Planet Luar
Yang termasuk planet luar adalah: Neptunus, Uranus, Saturnus, dan Yupiter. Semua planet luar, merupakan bola gas raksasa. Bagian intinya mungkin berbentuk padat, tetapi permukaannya tidak. Semua planet luar memiliki cincin yang tersusun dari debu dan gas beku.

1. Neptunus
Neptunus merupakan planet kedelapan dalam tata surya kita. Atmosfer Neptunus tersusun dari gas yang disebut metana. Metana inilah yang membuat Neptunus berwarna hijau kebiru-biruan. Neptunus memiliki delapan satelit, dua di antaranya adalah Triton dan Nereid.

2. Uranus
Uranus membutuhkan pengamatan yang seksama, sebab sumbu putarnya sebidang dengan bidang edarnya mengelilingi matahari. Planet-planet lain sumbu putarnya memiliki sudut kemiringan kecil, seperti jarum jam pada angka 1 dan 7, tetapi Uranus, memiliki sumbu putar dengan sudut kemiringan besar seperti jarum jam pada angka 3 dan 9. Uranus memiliki 15 satelit, lima di antaranya: Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon.
3. Saturnus
Perhatikan Gambar 8.8, kamu akan terpesona pada cincin-cincin Saturnus. Cincin tersebut kelihatan lebih lebar dibanding cincin planet-planet lain, karena terdiri dari ribuan cincin-cincin kecil. Cincin kecil tersusun dari gas beku dan butiran-butiran debu. Saturnus memiliki 18 satelit.
4. Yupiter
Yupiter adalah planet kelima dalam tata surya kita dan merupa-kan planet terbesar. Gas berwarna merah berputar lambat mengelilingi tengah tengah planet Yupiter. Hal ini membentuk bintik merah raksasa yang dapat menghasilkan badai besar di permukaan Yupiter. Yupiter memiliki 16 satelit. Salah satu satelit Yupiter, yaitu Io, memiliki banyak gunung berapi aktif. Tiga satelit lain yang sudah dikenal Eropa, Ganymeda dan Calisto.

Planet Dalam
Planet dalam adalah planet yang terletak antara matahari dan sabuk asteroid. Yang termasuk planet dalam adalah: Mars, Bumi, Venus, dan Merkurius. Planet-planet dalam bersifat padat dan berbatuan.

1. Mars
Apakah ada manusia yang pernah pergi ke planet Mars? Belum. Untuk menyelidiki permu-kaan planet Mars, bukan manusia yang dikirim ke sana melainkan robot kecil. Dari hasil penyelidikan diketahui bahwa Mars memiliki pergantian musim dan memiliki kutub es. Terdapat tanda-tanda bahwa pada masa lalu di Mars ada air (cairan). Kita juga dapat melihat bahwa Mars berwarna merah, hal ini disebabkan Mars mengandung oksida besi. Mars memiliki dua satelit Phobos dan Deimos.

2. Bumi
Inilah tempat tinggal kita! Bumi adalah planet ketiga dalam tata surya kita. Keadaan permukaan planet Bumi sangat berbeda dibanding-kan permukaan planet-planet lain. Suhu di permukaan Bumi memungkinkan air berada dalam wujud padat, cair maupun gas. Di sekitar Bumi terdapat atmosfer yang berfungsi seperti tirai penahan sinar ultraviolet. Sinar ultraviolet adalah sinar berbahaya yang berasal dari Matahari. Karena atmosferlah kehidupan di Bumi bisa bertahan. Bumi memiliki satu satelit, yaitu Bulan.

3. Venus
Venus merupakan planet terdekat kedua dari matahari dalam tata surya kita. Planet ini sulit dilihat karena permukaannya dikelilingi awan tebal. Awan tersebut menahan energi matahari yang mengenai permukaan Venus sehingga energi tetap terperangkap. Hal ini menyebabkan suhu permukaan planet Venus berkisar 4700 C.

4. Merkurius
Merkurius adalah planet terdekat dari matahari dan merupakan planet terkecil. Permukaannya penuh barut-barut akibat lubang-lubang yang dihasilkan meteroit. Meteorit adalah muntahan batu-batu yang jatuh dari langit saat asteroid meledak. Sama dengan Venus, Merkurius juga tidak memiliki satelit. Merkurius memiliki perbedaan suhu yang sangat besar antara siang dan malam.

Sabuk Asteroid
Sabuk Asteroid terbentang di antara planet Yupiter dan Mars. Sabuk Asteroid merupakan bongkahan-bongkahan batu yang tersusun oleh materi-materi seperti materi penyusun planet, yaitu gas beku dan debu. Seandainya tidak dekat dengan Yupiter, Asteroid mungkin telah menjadi planet. Gaya gravitasi Yupiter yang luar biasa besar, tak memungkinkan materi Asteroid berubah menjadi planet.

4/12/2012

Menjelajah Tata Surya

Menjelajah Tata Surya

galaksi bima sakti
SMP - Sejak ditemukannya planet Pluto pada tahun 1930, tata surya kita terdiri dari matahari sebagai pusat edar dan sembilan planet, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto yang selalu beredar mengelilingi matahari. Selain planet-planet tersebut, di dalam tata surya kita juga terdapat komet dan asteroid .

Namun, dalam konferensi tanggal 24 Agustus 2006 di Cekoslovakia, para astronom yang tergabung dalam organisasi astronomi internasional (International Astronomical Union, IAU), memutuskan bahwa Pluto tidak termasuk dalam kategori planet. Menurut para astronom, benda langit bisa dikategorikan sebagai planet bila mempunyai ukuran diameter lebih besar dari 2000 km, berbentuk bulat, dan memiliki orbit yang tidak memotong orbit planet lain.

Pluto tidak memenuhi kriteria di atas. Ukuran Pluto jauh lebih kecil dari delapan planet lainnya dalam sistem tata surya. Ukuran Pluto bahkan lebih kecil dari satelit Yupiter. Dengan demikian dalam tata surya kita hanya terdapat 8 (delapan) planet , yaitu: Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus, yang selalu beredar mengelilingi matahari


Melihat Permukaan Planet Mars Lebih Dekat

Melihat Permukaan Planet Mars Lebih Dekat

SMP - Untuk menyelidiki permukaan planet Mars, bukan manusia yang dikirim ke sana melainkan robot kecil. Dari hasil penyelidikan diketahui bahwa Mars memiliki pergantian musim dan memiliki kutub es. Terdapat tanda-tanda bahwa pada masa lalu di Mars ada air (cairan). Kita juga dapat melihat bahwa Mars berwarna merah atau sering disebut sebagai planet merah, hal ini disebabkan Mars mengandung oksida besi. Mars memiliki dua satelit Phobos dan Deimos.

Ilmuwan National Aeronautics and Space Administration (NASA) menunjukkan hasil foto dari kamera resolusi tinggi di Mars Reconnaissance Orbiter kepada publik. Hasil foto itu menunjukkan permukaan planet Mars dengan detail yang tajam.

Dilansir Telegraph, Rabu (11/4/2012), gambar beresolusi high definition (HD) itu menampilkan tekstur permukaan wilayah yang bernama Chaos Aureum di Planet Mars. Wilayah tersebut merupakan wilayah luas yang meliputi dataran tinggi, lahan yang curam dan tonjolan-tonjolan bebatuan.

Sebagian besar batuan di planet Mars itu awalnya telah terbentuk dari proses vulkanik atau sedimen. Hilangnya air atau es di permukaan Mars bisa menyebabkan keruntuhan pada tanah, kemudian membentuk fitur lereng perbukitan yang tampak miring.

High Resolution Imaging Science Experiment (HiRISE) juga telah meluncurkan HiWish. Website itu memungkinkan penggunanya untuk melakukan log in dan memilih titik spot yang diinginkan untuk menampilkan gambar permukaan planet Mars.

Pengunjung website tersebut bisa melihat bentuk-bentuk menakjubkan yang tampak di permukaan planet Mars. Bahkan, terkadang menimbulkan persepsi yang tertuju pada objek unik yang telah dikenal.

Beberapa waktu lalu, Mars Reconnaissance Orbiter juga telah menangkap bentuk unik dari aliran lava yang menyerupai kepala gajah di planet Mars. Objek foto yang tertangkap ini memberikan satu contoh dari fenomena Pareidolia.

Fenomena Pareidolia itu bukanlah yang pertama. Beberapa puluh tahun yang lalu pernah ditemukan fenomena yang disebut dengan 'Human Face' atau wajah manusia pada 1976.

Para ilmuwan NASA telah menyatakan, fenomena tersebut sebagai ilusi optik yang disebabkan sudut pencahayaan dari matahari. Sehingga, membentuk morfologi permukaan dan bayangan unik yang dihasilkan serta memberikan kesan yang menyerupai wajah manusia.
sumber

Sementara itu Mars Reconnaissance Orbiter dari National Aeronautics and Space Administration (NASA) menangkap bentuk unik dari aliran lava yang menyerupai kepala gajah di planet Mars. Objek foto yang tertangkap ini memberikan satu contoh dari fenomena Pareidolia.


Seperti dilansir MSN, Sabtu (7/4/2012), disebut fenomena Pareidolia, karena seolah-olah mata dan otak manusia dapat dibujuk untuk melihat pola akrab pada pengaturan objek benda yang asing. Pareidolia adalah penjelasan terbaik untuk istilah Face on Mars, Mermaid on Mars atau Happy Face on Mars yang menunjuk kepada gambar suatu objek yang telah dikenal.

Terbentuknya objek yang menyerupai kepala gajah ini menandakan adanya aktivitas geologi yang berlangsung selama miliaran tahun di planet merah itu. "Banjir lava menutupi daerah yang luas dan menempati (daratan itu) secara cepat, seperti banjir pada air," ujar Planetary Geologist, Alfred McEwen dari Arizona University.

Dia mengatakan, aliran lava ini bisa bergerak perlahan, tetapi ada juga bukti yang menyatakan lava ini dapat mengalir dengan cepat. "Sebagian besar aliran lahar di planet Bumi menempati daratan selama bertahun-tahun. Ini kemungkinan juga terjadi pada planet Mars. Dalam temuan ini, kemungkinan 'gajah' itu tidak bisa berlari dengan cepat." jelasnya

Fenomena Pareidolia ini bukanlah yang pertama, sebelumnya pernah ditemukan yang disebut dengan 'Human Face' atau wajah manusia pada 1976. Para ilmuwan NASA telah menyatakan bahwa itu sebagai ilusi optik yang disebabkan sudut pencahayaan dari matahari. Sehingga, membentuk mofrologi permukaan dan bayangan unik yang dihasilkan serta memberikan kesan yang menyerupai objek mata, hidung serta mulut.
sumber

3/05/2012

Ilmuwan Temukan Oksigen pada Bulan Dione

Ilmuwan Temukan Oksigen pada Bulan Dione

Para ahli astronomi menemukan 'jejak' oksigen (O2) di bulan Dione. Bulan Dione adalah salah satu bulan milik planet Saturnus. Penemuan itu dicapai melalui pesawat ruang angkasa yang dinamakan Cassini yang mendeteksi keberadaan gumpalan oksigen. Diperkirakan, energi dari medan radiasi yang intens di planet Saturnus atau partikel bermuatan dari matahari mampu merangsang atom oksigen di dalam es, sehingga gas O2 ini terlepas. Demikian dilansir ABC Science, Senin (5/3/2012), Namun, seperti bulan milik planet Saturnus lainnya, keadaan permukaan Dione tandus dan dingin. Ilmuwan menduga tingkat deteksi perihal kehidupan untuk bertahan hidup di bulan tersebut masih rendah, apalagi untuk tempat tinggal manusia. Penemuan ini tidak mengejutkan, sebelumnya oksigen telah terdeteksi pada cincin es milik planet saturnus dan atmosfer di bulan Rhea (bulan milik saturnus yang lain). "Kami tahu bahwa Dione, selain cincin saturnus dan bulan Rhea, memiliki sumber molekul oksigen" ujar Robert Tokar, anggota tim Cassini dari Los Alamos National Laboratory. "Ini menunjukkan bahwa molekul oksigen sebenarnya umum dalam sistem planet saturnus dan memperkuat bahwa hal itu bisa saja datang dari proses yang tidak melibatkan kehidupan" terangnya "Konsentrasi oksigen di atmosfer bulan Dione ini kira-kira mirip dengan apa yang anda temukan dalam atmosfer planet bumi pada ketinggian sekitar 300 mil (480 kilometer). Ini tidak cukup untuk menopang kehidupan," jelasnya. Amanda Hendrix, deputi Project Scintist di NASA Jet Propulsion Laboratory mengungkapkan penemuan bulan Dione dengan molekul oksigen tersebut merupakan hal yang sangat menarik dari apa yang diperkirakan. Menurutnya, Ilmuwan saat ini sedang menggali data melalui pesawat ruang angkasa Cassini terhadap bulan Dione untuk mengetahui lebih detail.

3/04/2012

Kutu Raksasa Ditemukan

Kutu Raksasa Ditemukan

SMP - Ternyata kutu yang hidup di zaman dinosaurus memiliki ukuran raksasa, yaitu mencapai 20,6 milimeter atau 2,01 centimeter. Hal ini diketahu setelah ditemukan fosil kutu berukuran jumbo di dua situs purbakala di China. Satu kelompok kutu ditemukan di Ningcheng Country, di Inner Mongolia dan berasal dari periode 165 juta tahun yang lalu (pertengahan Jurassic), sedangkan yang lain ditemukan di provinsi Liaoning berasal dari zaman Cretaceous Awal.

Seperti dilansir oleh Dailymail, Kamis (1/3/2012), kutu jumbo betina memiliki ukuran terbesar, yaitu 20,6 milimeter 92,01 centimeter) sedangkan pejantannya tumbuh sampai berukuran 14,7 milimeter (1,4 centimeter). Serangga itu juga dilengkapi mulut penghisap berukuran besar, yang menurut para ilmuwan, berguna membantu menusuk kulit yang dilindungi sisik.

Selain ukurannya yang lebih besar ketimmbang kutu zaman modern, kutu purba tersebut juga tidak dilengkapi dengan kaki belakang yang berfungsi untuk melompat. Bagian paling unik dari kutu purba itu adalah mulut penghisap darahnya yang begitu panjang dan kokoh.

"Mamalia awal merupakan hewan berukuran kecil, sepertinya keliru jika mencocokkannya dengan ukuran dan kekokohan bagian mulut spesies Mesozoic ini," terang Andre Nel dari Museum of  Natural History di Paris.

"Mungkin saja yang jadi inang  bagi kutu-kutu purba ini adalah dinosaurus bersayap yang dari masa tersebut," tambahnya.

2/29/2012

Tahun 2040 Asteroid Besar Akan Menabrak Bumi ?

Tahun 2040 Asteroid Besar Akan Menabrak Bumi ?

SMP - Para Ilmuwan mengadakan pertemuan PBB di Wina, Austria, dimana dalam pertemuan tersebut dibahas bahwa ada sebuah asteroid besar yaang mungkin akan menimbulkan ancaman terhadap planet Bumi pada beberapa puluh tahun ke depan atau sekitar tahun 2040. Asteroid ini dikenal sebagai "2011 AG5", sebuah kode nama yang menjadi salah satu agenda besar dari komite PBB divisi Scientific dan Technical.

Beberapa peniliti mengatakan bahwa asteroid memiliki diameter ukuran 460 kaki (sekitar 138 meter) yang diperkirakan akan menabrak planet bumi pada tahun 2040.

"2011 AG5 adalah objek yang kini memiliki kesempatan tertinggi yang memberikan dampak pada planet Bumi di tahun 2040. Namun, kami hanya mengamatinya selama sekitar setengah orbit, sehingga kepercayaan diri kami dalam perhitungan ini masih tidak terlalu tinggi," jelas Detlef Koschny dari European Space Agency di Noordwijk, Belanda, seperti diberitakan Space Daily, Rabu (29/2/2012).

Donald Yeomans, kepala Near-Earth Object Observations Program NASA mengatakan, diperkirakan asteroid ini akan memiliki kemungkinan dampak terhadap planet Bumi dengan persentase atau perbandingan angka yang kecil.

Dikabarkan pula dampak yang akan dirasakan planet Bumi ini diprediksikan akan terjadi pada tanggal 5 Februari 2040.

"Untungnya, objek ini akan diamati lebih lanjut dalam interval 2013 sampai dengan 2016, dan 'skenario' mengenai kemungkinan dampak ini dapat berkurang. Masih ada waktu untuk meluncurkan misi 'membelokkan' objek tersebut untuk mengubah lajunya" tambahnya.

2/28/2012

Galaksi Bima Sakti Mempunya Planet Pengembara

Galaksi Bima Sakti Mempunya Planet Pengembara

SMP - Para ahli astronomi mengatakan bahwa galaksi bima sakti kita dipenuhi oleh planet pengembara yang berkelana (nomaden) di luar angkasa, bukan mengorbit pada satu bintang. Dikabarkan jumlah planet nomaden ini ada lebih banyak dibandingkan jumlah bintang.Seperti diberitakan Voice of America, pada hari Minggu (26/2/2012), dimana satu tahun yang lalu, astronom mendeteksi planet nomaden ini dengan menggunakan teknik yang disebut "gravitational microlensing", yaitu mengamati kecerahan dan cahaya dari bintang yang ditimbulkan oleh gravitasi planet-planet yang melewatinya.

Saat itu, ilmuwan memperkirakan ada dua planet nomaden seukuran Jupiter di setiap bintang dengan planet-planet yang mengorbit padanya.

Sebuah analisis baru oleh para peneliti di Institut Kavli, Particle Astrophysics dan Cosmology di Standford University California, kini memperkirakan ada sekira 100 ribu kali lebi banyak planet nomaden ketimbang bintang.

Lous Strigari, ilmuwan dari Kavli yang memimpin studi tersebut memperhitungkan tarikan gravitasai pada galaksi bima sakti dan menjumlah zat kosmik atau material yang membentuk planet nomaden.

"Kami membayangkan bahwa populasi dari lusinan planet pengembara atau benda nomaden yang kini terungkap, hanya seperti halnya puncak gunung es, yaitu menunjukkan sebagian kecil dari apa yang sebenarnya terjadi di luar sana, di dalam galaksi kita." ujar Strigari.

Strigari mengatakan, meskipun planet nomaden tidak terkena sinar matahari kemungkinan planet nomaden ini dapat dihuni oleh bakteri.

Dia juga menerangkan bahwa ada kemungkinan dua planet nomaden dapat berbenturan satu sama lain, sehingga membuat puing-puing  yang mengandung bakteri bisa terlontar ke tata  surya lain.

Para astronom berharap untuk bisa mengkonfirmasi sejumlah planet nomaden ini pada dekade berikutnya, ketika dukungan dari peralatan telah semakin memadai, seperti teleskop luar angkasa yang berbasis Wide-Field Infrared Survey dan teleskop Large Synoptic Survey yang diusulkan oleh NASA mulai beroperasi.

Artikel karya Louis Strigari dan rekannya perihal planet nomaden, telah diterbitkan di jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society.

2/18/2012

no image

Monyet Species Baru Dari Myanmar



SMP - Species Monyet yang abaru ditemukan ini bernama ilmiah Rhinopithecus strykeri, atau disebut juga dengan monyet jambul elvis, karena model rambut pompadournya atau potongan rambut model Elvis Presley. Para ilmuwan menemukan spesies baru ini di kawasan Mekong, Myanmar. Seperti diberitakan melalui Nationalgeographic, Jumat (16/12/2011), World Wild Fund (WWF) mengatakan monyet jenis ini belum pernah tertangkap kamera dalam keadaan hidup.

Kawasan Mekong, adalah wilayah yang terdiri dari air, tanah basah, pegunungan, dan hutan yang telah dikenal baik oleh para pemburu lokal Himalaya. "Ini benar-benar akhir dari era penemuan mamalia besar. Penemuan jenis primata baru, yang tak diketahui oleh sains, adalah hal yang sangat langka," kata Stuart chapman, Conservation director of WWF for Greater Mekong Program.

"Ke depan kita mungkin hanya pernah melihat satu atau dua penemuan serupa ini. Dan ini  merupakan semacam momen pahit, karena kami pikir jumlah spesies ini sudah sangat sedikit untuk dapat ditemukan," tambahnya.

Para pemburu lokal mengatakan, hidung pesek pada monyet itu menyebabkannya bersin berulang kali ketika hujan badai.

Chapman berpendapat, jika hal ini benar, anomali fisik ini mungkin menyebabkan hewan ini lebih rentan terhadap perburuan atau memosisikan mereka pada suatu kelemahan alami. Namun, ia menambahkan bahwa saat ini fakta mengenai hal tersebut masih sangat minim.
Showing posts with label IPTEK. Show all posts
Showing posts with label IPTEK. Show all posts

2/21/2013

Jarak Antara Planet dan Matahari

SMP - Pada tabel di bawah ini ditunjukkan jarak rata-rata antara planet dan matahari dalam satuan kilometer. Jarak rata-rata antara Bumi dan matahari disepakati sebagai satu Satuan Astronomi (SA).


Nama Planet
   Jarak rata-rata dari matahari
Dalam Juta Kilometer
dalam juta km


Merkurius
Venus
Bumi
Mars
Yupiter
Saturnus
Uranus
Neptunus
57,9
108,2
149,6
227,9
778,3
1430,0
2870,0
4500,0







4/28/2012

Planet Luar dan Planet Dalam

SMP - Delapan planet dalam tata surya kita dikelompokkan menjadi dua, yaitu planet luar dan planet dalam. Planet luar adalah planet-planet yang terletak diluar sabuk asteroid dilihat dari matahari. Planet dalam adalah planet-planet yang terletak antara matahari dengan sabuk asteroid.

Planet Luar
Yang termasuk planet luar adalah: Neptunus, Uranus, Saturnus, dan Yupiter. Semua planet luar, merupakan bola gas raksasa. Bagian intinya mungkin berbentuk padat, tetapi permukaannya tidak. Semua planet luar memiliki cincin yang tersusun dari debu dan gas beku.

1. Neptunus
Neptunus merupakan planet kedelapan dalam tata surya kita. Atmosfer Neptunus tersusun dari gas yang disebut metana. Metana inilah yang membuat Neptunus berwarna hijau kebiru-biruan. Neptunus memiliki delapan satelit, dua di antaranya adalah Triton dan Nereid.

2. Uranus
Uranus membutuhkan pengamatan yang seksama, sebab sumbu putarnya sebidang dengan bidang edarnya mengelilingi matahari. Planet-planet lain sumbu putarnya memiliki sudut kemiringan kecil, seperti jarum jam pada angka 1 dan 7, tetapi Uranus, memiliki sumbu putar dengan sudut kemiringan besar seperti jarum jam pada angka 3 dan 9. Uranus memiliki 15 satelit, lima di antaranya: Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon.
3. Saturnus
Perhatikan Gambar 8.8, kamu akan terpesona pada cincin-cincin Saturnus. Cincin tersebut kelihatan lebih lebar dibanding cincin planet-planet lain, karena terdiri dari ribuan cincin-cincin kecil. Cincin kecil tersusun dari gas beku dan butiran-butiran debu. Saturnus memiliki 18 satelit.
4. Yupiter
Yupiter adalah planet kelima dalam tata surya kita dan merupa-kan planet terbesar. Gas berwarna merah berputar lambat mengelilingi tengah tengah planet Yupiter. Hal ini membentuk bintik merah raksasa yang dapat menghasilkan badai besar di permukaan Yupiter. Yupiter memiliki 16 satelit. Salah satu satelit Yupiter, yaitu Io, memiliki banyak gunung berapi aktif. Tiga satelit lain yang sudah dikenal Eropa, Ganymeda dan Calisto.

Planet Dalam
Planet dalam adalah planet yang terletak antara matahari dan sabuk asteroid. Yang termasuk planet dalam adalah: Mars, Bumi, Venus, dan Merkurius. Planet-planet dalam bersifat padat dan berbatuan.

1. Mars
Apakah ada manusia yang pernah pergi ke planet Mars? Belum. Untuk menyelidiki permu-kaan planet Mars, bukan manusia yang dikirim ke sana melainkan robot kecil. Dari hasil penyelidikan diketahui bahwa Mars memiliki pergantian musim dan memiliki kutub es. Terdapat tanda-tanda bahwa pada masa lalu di Mars ada air (cairan). Kita juga dapat melihat bahwa Mars berwarna merah, hal ini disebabkan Mars mengandung oksida besi. Mars memiliki dua satelit Phobos dan Deimos.

2. Bumi
Inilah tempat tinggal kita! Bumi adalah planet ketiga dalam tata surya kita. Keadaan permukaan planet Bumi sangat berbeda dibanding-kan permukaan planet-planet lain. Suhu di permukaan Bumi memungkinkan air berada dalam wujud padat, cair maupun gas. Di sekitar Bumi terdapat atmosfer yang berfungsi seperti tirai penahan sinar ultraviolet. Sinar ultraviolet adalah sinar berbahaya yang berasal dari Matahari. Karena atmosferlah kehidupan di Bumi bisa bertahan. Bumi memiliki satu satelit, yaitu Bulan.

3. Venus
Venus merupakan planet terdekat kedua dari matahari dalam tata surya kita. Planet ini sulit dilihat karena permukaannya dikelilingi awan tebal. Awan tersebut menahan energi matahari yang mengenai permukaan Venus sehingga energi tetap terperangkap. Hal ini menyebabkan suhu permukaan planet Venus berkisar 4700 C.

4. Merkurius
Merkurius adalah planet terdekat dari matahari dan merupakan planet terkecil. Permukaannya penuh barut-barut akibat lubang-lubang yang dihasilkan meteroit. Meteorit adalah muntahan batu-batu yang jatuh dari langit saat asteroid meledak. Sama dengan Venus, Merkurius juga tidak memiliki satelit. Merkurius memiliki perbedaan suhu yang sangat besar antara siang dan malam.

Sabuk Asteroid
Sabuk Asteroid terbentang di antara planet Yupiter dan Mars. Sabuk Asteroid merupakan bongkahan-bongkahan batu yang tersusun oleh materi-materi seperti materi penyusun planet, yaitu gas beku dan debu. Seandainya tidak dekat dengan Yupiter, Asteroid mungkin telah menjadi planet. Gaya gravitasi Yupiter yang luar biasa besar, tak memungkinkan materi Asteroid berubah menjadi planet.

4/12/2012

Menjelajah Tata Surya

galaksi bima sakti
SMP - Sejak ditemukannya planet Pluto pada tahun 1930, tata surya kita terdiri dari matahari sebagai pusat edar dan sembilan planet, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto yang selalu beredar mengelilingi matahari. Selain planet-planet tersebut, di dalam tata surya kita juga terdapat komet dan asteroid .

Namun, dalam konferensi tanggal 24 Agustus 2006 di Cekoslovakia, para astronom yang tergabung dalam organisasi astronomi internasional (International Astronomical Union, IAU), memutuskan bahwa Pluto tidak termasuk dalam kategori planet. Menurut para astronom, benda langit bisa dikategorikan sebagai planet bila mempunyai ukuran diameter lebih besar dari 2000 km, berbentuk bulat, dan memiliki orbit yang tidak memotong orbit planet lain.

Pluto tidak memenuhi kriteria di atas. Ukuran Pluto jauh lebih kecil dari delapan planet lainnya dalam sistem tata surya. Ukuran Pluto bahkan lebih kecil dari satelit Yupiter. Dengan demikian dalam tata surya kita hanya terdapat 8 (delapan) planet , yaitu: Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus, yang selalu beredar mengelilingi matahari


Melihat Permukaan Planet Mars Lebih Dekat

SMP - Untuk menyelidiki permukaan planet Mars, bukan manusia yang dikirim ke sana melainkan robot kecil. Dari hasil penyelidikan diketahui bahwa Mars memiliki pergantian musim dan memiliki kutub es. Terdapat tanda-tanda bahwa pada masa lalu di Mars ada air (cairan). Kita juga dapat melihat bahwa Mars berwarna merah atau sering disebut sebagai planet merah, hal ini disebabkan Mars mengandung oksida besi. Mars memiliki dua satelit Phobos dan Deimos.

Ilmuwan National Aeronautics and Space Administration (NASA) menunjukkan hasil foto dari kamera resolusi tinggi di Mars Reconnaissance Orbiter kepada publik. Hasil foto itu menunjukkan permukaan planet Mars dengan detail yang tajam.

Dilansir Telegraph, Rabu (11/4/2012), gambar beresolusi high definition (HD) itu menampilkan tekstur permukaan wilayah yang bernama Chaos Aureum di Planet Mars. Wilayah tersebut merupakan wilayah luas yang meliputi dataran tinggi, lahan yang curam dan tonjolan-tonjolan bebatuan.

Sebagian besar batuan di planet Mars itu awalnya telah terbentuk dari proses vulkanik atau sedimen. Hilangnya air atau es di permukaan Mars bisa menyebabkan keruntuhan pada tanah, kemudian membentuk fitur lereng perbukitan yang tampak miring.

High Resolution Imaging Science Experiment (HiRISE) juga telah meluncurkan HiWish. Website itu memungkinkan penggunanya untuk melakukan log in dan memilih titik spot yang diinginkan untuk menampilkan gambar permukaan planet Mars.

Pengunjung website tersebut bisa melihat bentuk-bentuk menakjubkan yang tampak di permukaan planet Mars. Bahkan, terkadang menimbulkan persepsi yang tertuju pada objek unik yang telah dikenal.

Beberapa waktu lalu, Mars Reconnaissance Orbiter juga telah menangkap bentuk unik dari aliran lava yang menyerupai kepala gajah di planet Mars. Objek foto yang tertangkap ini memberikan satu contoh dari fenomena Pareidolia.

Fenomena Pareidolia itu bukanlah yang pertama. Beberapa puluh tahun yang lalu pernah ditemukan fenomena yang disebut dengan 'Human Face' atau wajah manusia pada 1976.

Para ilmuwan NASA telah menyatakan, fenomena tersebut sebagai ilusi optik yang disebabkan sudut pencahayaan dari matahari. Sehingga, membentuk morfologi permukaan dan bayangan unik yang dihasilkan serta memberikan kesan yang menyerupai wajah manusia.
sumber

Sementara itu Mars Reconnaissance Orbiter dari National Aeronautics and Space Administration (NASA) menangkap bentuk unik dari aliran lava yang menyerupai kepala gajah di planet Mars. Objek foto yang tertangkap ini memberikan satu contoh dari fenomena Pareidolia.


Seperti dilansir MSN, Sabtu (7/4/2012), disebut fenomena Pareidolia, karena seolah-olah mata dan otak manusia dapat dibujuk untuk melihat pola akrab pada pengaturan objek benda yang asing. Pareidolia adalah penjelasan terbaik untuk istilah Face on Mars, Mermaid on Mars atau Happy Face on Mars yang menunjuk kepada gambar suatu objek yang telah dikenal.

Terbentuknya objek yang menyerupai kepala gajah ini menandakan adanya aktivitas geologi yang berlangsung selama miliaran tahun di planet merah itu. "Banjir lava menutupi daerah yang luas dan menempati (daratan itu) secara cepat, seperti banjir pada air," ujar Planetary Geologist, Alfred McEwen dari Arizona University.

Dia mengatakan, aliran lava ini bisa bergerak perlahan, tetapi ada juga bukti yang menyatakan lava ini dapat mengalir dengan cepat. "Sebagian besar aliran lahar di planet Bumi menempati daratan selama bertahun-tahun. Ini kemungkinan juga terjadi pada planet Mars. Dalam temuan ini, kemungkinan 'gajah' itu tidak bisa berlari dengan cepat." jelasnya

Fenomena Pareidolia ini bukanlah yang pertama, sebelumnya pernah ditemukan yang disebut dengan 'Human Face' atau wajah manusia pada 1976. Para ilmuwan NASA telah menyatakan bahwa itu sebagai ilusi optik yang disebabkan sudut pencahayaan dari matahari. Sehingga, membentuk mofrologi permukaan dan bayangan unik yang dihasilkan serta memberikan kesan yang menyerupai objek mata, hidung serta mulut.
sumber

3/05/2012

Ilmuwan Temukan Oksigen pada Bulan Dione

Para ahli astronomi menemukan 'jejak' oksigen (O2) di bulan Dione. Bulan Dione adalah salah satu bulan milik planet Saturnus. Penemuan itu dicapai melalui pesawat ruang angkasa yang dinamakan Cassini yang mendeteksi keberadaan gumpalan oksigen. Diperkirakan, energi dari medan radiasi yang intens di planet Saturnus atau partikel bermuatan dari matahari mampu merangsang atom oksigen di dalam es, sehingga gas O2 ini terlepas. Demikian dilansir ABC Science, Senin (5/3/2012), Namun, seperti bulan milik planet Saturnus lainnya, keadaan permukaan Dione tandus dan dingin. Ilmuwan menduga tingkat deteksi perihal kehidupan untuk bertahan hidup di bulan tersebut masih rendah, apalagi untuk tempat tinggal manusia. Penemuan ini tidak mengejutkan, sebelumnya oksigen telah terdeteksi pada cincin es milik planet saturnus dan atmosfer di bulan Rhea (bulan milik saturnus yang lain). "Kami tahu bahwa Dione, selain cincin saturnus dan bulan Rhea, memiliki sumber molekul oksigen" ujar Robert Tokar, anggota tim Cassini dari Los Alamos National Laboratory. "Ini menunjukkan bahwa molekul oksigen sebenarnya umum dalam sistem planet saturnus dan memperkuat bahwa hal itu bisa saja datang dari proses yang tidak melibatkan kehidupan" terangnya "Konsentrasi oksigen di atmosfer bulan Dione ini kira-kira mirip dengan apa yang anda temukan dalam atmosfer planet bumi pada ketinggian sekitar 300 mil (480 kilometer). Ini tidak cukup untuk menopang kehidupan," jelasnya. Amanda Hendrix, deputi Project Scintist di NASA Jet Propulsion Laboratory mengungkapkan penemuan bulan Dione dengan molekul oksigen tersebut merupakan hal yang sangat menarik dari apa yang diperkirakan. Menurutnya, Ilmuwan saat ini sedang menggali data melalui pesawat ruang angkasa Cassini terhadap bulan Dione untuk mengetahui lebih detail.

3/04/2012

Kutu Raksasa Ditemukan

SMP - Ternyata kutu yang hidup di zaman dinosaurus memiliki ukuran raksasa, yaitu mencapai 20,6 milimeter atau 2,01 centimeter. Hal ini diketahu setelah ditemukan fosil kutu berukuran jumbo di dua situs purbakala di China. Satu kelompok kutu ditemukan di Ningcheng Country, di Inner Mongolia dan berasal dari periode 165 juta tahun yang lalu (pertengahan Jurassic), sedangkan yang lain ditemukan di provinsi Liaoning berasal dari zaman Cretaceous Awal.

Seperti dilansir oleh Dailymail, Kamis (1/3/2012), kutu jumbo betina memiliki ukuran terbesar, yaitu 20,6 milimeter 92,01 centimeter) sedangkan pejantannya tumbuh sampai berukuran 14,7 milimeter (1,4 centimeter). Serangga itu juga dilengkapi mulut penghisap berukuran besar, yang menurut para ilmuwan, berguna membantu menusuk kulit yang dilindungi sisik.

Selain ukurannya yang lebih besar ketimmbang kutu zaman modern, kutu purba tersebut juga tidak dilengkapi dengan kaki belakang yang berfungsi untuk melompat. Bagian paling unik dari kutu purba itu adalah mulut penghisap darahnya yang begitu panjang dan kokoh.

"Mamalia awal merupakan hewan berukuran kecil, sepertinya keliru jika mencocokkannya dengan ukuran dan kekokohan bagian mulut spesies Mesozoic ini," terang Andre Nel dari Museum of  Natural History di Paris.

"Mungkin saja yang jadi inang  bagi kutu-kutu purba ini adalah dinosaurus bersayap yang dari masa tersebut," tambahnya.

2/29/2012

Tahun 2040 Asteroid Besar Akan Menabrak Bumi ?

SMP - Para Ilmuwan mengadakan pertemuan PBB di Wina, Austria, dimana dalam pertemuan tersebut dibahas bahwa ada sebuah asteroid besar yaang mungkin akan menimbulkan ancaman terhadap planet Bumi pada beberapa puluh tahun ke depan atau sekitar tahun 2040. Asteroid ini dikenal sebagai "2011 AG5", sebuah kode nama yang menjadi salah satu agenda besar dari komite PBB divisi Scientific dan Technical.

Beberapa peniliti mengatakan bahwa asteroid memiliki diameter ukuran 460 kaki (sekitar 138 meter) yang diperkirakan akan menabrak planet bumi pada tahun 2040.

"2011 AG5 adalah objek yang kini memiliki kesempatan tertinggi yang memberikan dampak pada planet Bumi di tahun 2040. Namun, kami hanya mengamatinya selama sekitar setengah orbit, sehingga kepercayaan diri kami dalam perhitungan ini masih tidak terlalu tinggi," jelas Detlef Koschny dari European Space Agency di Noordwijk, Belanda, seperti diberitakan Space Daily, Rabu (29/2/2012).

Donald Yeomans, kepala Near-Earth Object Observations Program NASA mengatakan, diperkirakan asteroid ini akan memiliki kemungkinan dampak terhadap planet Bumi dengan persentase atau perbandingan angka yang kecil.

Dikabarkan pula dampak yang akan dirasakan planet Bumi ini diprediksikan akan terjadi pada tanggal 5 Februari 2040.

"Untungnya, objek ini akan diamati lebih lanjut dalam interval 2013 sampai dengan 2016, dan 'skenario' mengenai kemungkinan dampak ini dapat berkurang. Masih ada waktu untuk meluncurkan misi 'membelokkan' objek tersebut untuk mengubah lajunya" tambahnya.

2/28/2012

Galaksi Bima Sakti Mempunya Planet Pengembara

SMP - Para ahli astronomi mengatakan bahwa galaksi bima sakti kita dipenuhi oleh planet pengembara yang berkelana (nomaden) di luar angkasa, bukan mengorbit pada satu bintang. Dikabarkan jumlah planet nomaden ini ada lebih banyak dibandingkan jumlah bintang.Seperti diberitakan Voice of America, pada hari Minggu (26/2/2012), dimana satu tahun yang lalu, astronom mendeteksi planet nomaden ini dengan menggunakan teknik yang disebut "gravitational microlensing", yaitu mengamati kecerahan dan cahaya dari bintang yang ditimbulkan oleh gravitasi planet-planet yang melewatinya.

Saat itu, ilmuwan memperkirakan ada dua planet nomaden seukuran Jupiter di setiap bintang dengan planet-planet yang mengorbit padanya.

Sebuah analisis baru oleh para peneliti di Institut Kavli, Particle Astrophysics dan Cosmology di Standford University California, kini memperkirakan ada sekira 100 ribu kali lebi banyak planet nomaden ketimbang bintang.

Lous Strigari, ilmuwan dari Kavli yang memimpin studi tersebut memperhitungkan tarikan gravitasai pada galaksi bima sakti dan menjumlah zat kosmik atau material yang membentuk planet nomaden.

"Kami membayangkan bahwa populasi dari lusinan planet pengembara atau benda nomaden yang kini terungkap, hanya seperti halnya puncak gunung es, yaitu menunjukkan sebagian kecil dari apa yang sebenarnya terjadi di luar sana, di dalam galaksi kita." ujar Strigari.

Strigari mengatakan, meskipun planet nomaden tidak terkena sinar matahari kemungkinan planet nomaden ini dapat dihuni oleh bakteri.

Dia juga menerangkan bahwa ada kemungkinan dua planet nomaden dapat berbenturan satu sama lain, sehingga membuat puing-puing  yang mengandung bakteri bisa terlontar ke tata  surya lain.

Para astronom berharap untuk bisa mengkonfirmasi sejumlah planet nomaden ini pada dekade berikutnya, ketika dukungan dari peralatan telah semakin memadai, seperti teleskop luar angkasa yang berbasis Wide-Field Infrared Survey dan teleskop Large Synoptic Survey yang diusulkan oleh NASA mulai beroperasi.

Artikel karya Louis Strigari dan rekannya perihal planet nomaden, telah diterbitkan di jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society.

2/18/2012

Monyet Species Baru Dari Myanmar



SMP - Species Monyet yang abaru ditemukan ini bernama ilmiah Rhinopithecus strykeri, atau disebut juga dengan monyet jambul elvis, karena model rambut pompadournya atau potongan rambut model Elvis Presley. Para ilmuwan menemukan spesies baru ini di kawasan Mekong, Myanmar. Seperti diberitakan melalui Nationalgeographic, Jumat (16/12/2011), World Wild Fund (WWF) mengatakan monyet jenis ini belum pernah tertangkap kamera dalam keadaan hidup.

Kawasan Mekong, adalah wilayah yang terdiri dari air, tanah basah, pegunungan, dan hutan yang telah dikenal baik oleh para pemburu lokal Himalaya. "Ini benar-benar akhir dari era penemuan mamalia besar. Penemuan jenis primata baru, yang tak diketahui oleh sains, adalah hal yang sangat langka," kata Stuart chapman, Conservation director of WWF for Greater Mekong Program.

"Ke depan kita mungkin hanya pernah melihat satu atau dua penemuan serupa ini. Dan ini  merupakan semacam momen pahit, karena kami pikir jumlah spesies ini sudah sangat sedikit untuk dapat ditemukan," tambahnya.

Para pemburu lokal mengatakan, hidung pesek pada monyet itu menyebabkannya bersin berulang kali ketika hujan badai.

Chapman berpendapat, jika hal ini benar, anomali fisik ini mungkin menyebabkan hewan ini lebih rentan terhadap perburuan atau memosisikan mereka pada suatu kelemahan alami. Namun, ia menambahkan bahwa saat ini fakta mengenai hal tersebut masih sangat minim.