9/05/2015

Indikator Negara Berkembang dan Negara Maju

| 9/05/2015
Indikator Negara Berkembang dan Negara Maju
Untuk membedakan suatu negara dikatakan sebagai negara maju atau negara
sedang berkembang dapat dilihat atas dasar keadaan kualitas kesejahteraan
penduduknya. Kualitas penduduk ini tercermin pada tiga hal pokok yaitu tingkat
kesehatan, tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan. Kesemuanya itu menjadi
tolok ukur tingkat kesejahteraan penduduk.
Kualitas penduduk ini tercermin pada tiga hal pokok yaitu tingkat kesehatan,
tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan. Kesemuanya itu menjadi tolok ukur
tingkat kesejahteraan penduduk. Atas dasar tingkat kesejahteraan penduduknya,
negara-negara di dunia dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu negaranegara
maju ( eveloped countries) dan negara-negara berkembang (developing
countries).
Kategori atau pengelompokkan negara-negara tersebut, mengalami
perkembangan terkait dengan aspek sosial, ekonomi dan politik. Pada awalnya
dikelompokan menjadi tiga bagian.Pertama (Eropa Barat, Amerika Serikat, Jepang,
Australia dan Selandia Baru. Kedua (negara-negara komunis: RRC dan Cuba).
Ketiga (negara-negara Asia, kecuali Jepang dan Singapura), Afrika dan Amerika
Latin).
Pada akhir dasa warsa 80 an, Uni Sovyet bubar dan terpecah menjadi 15
negara terpisah, maka kategori ini terbagi menjadi negara maju atau negara “Utara”
dan negara berkembang atau negara “Selatan”.
Pada umumnya negara-negara berkembang merupakan negara-negara yang
baru merdeka setelah perang Dunia kedua. Meskipun negara-negara berkembang
mengalami pertumbuhan cukup baik tetapi hanya sedikit yang dapat mengatasi
kemiskinan pada sebagian besar penduduknya.
Masalah ketimpangan ekonomi kesehatan dan pendidikan merupakan bagian
dari kenyataan ketimpangan yang terjadi antara negara maju dan negara
berkembang.
Untuk mengetahui apakah suatu negara dapat dikategorikan maju atau
berkembang, kita dapat melihat hasil pembangunan fisik negara yang
bersangkutan ( Gambar 1.1)
Ukuran pembangunan tersebut lebih beragam, tidak hanya dilihat dari semakin
meningkatnya pendapatan per orang. Di sini peningkatan pendapatan itu harus
dipergunakan untuk meningkatkan kualitas diri, berupa peningkatan kesehatan,
pendidikan, keterampilan, pemanfaatan media informasi untuk menambah
wawasan, dan pengetahuan. Penduduk yang bekerja di sektor yang lebih membutuhkan pendidikan dan keterampilan seperti industri dan jasa,
persentasenya harus semakin tinggi. Ini berarti tingkat produktivitas per orang
pun harus semakin meningkat dan pendapat pun semakin baik. Jadi makna
pembangunan selalu ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan dalam
pengertian seluas-luasnya. Artinya harus meliputi kesejahateraan ekonomi,
sosial, politik dan kebudayaan.

Suatu negara masih disebut negara berkembang (developing countries)
jika di negara tersebut masih terjadi keseimbangan antara jumlah faktor produksi
yang tersedia dengan teknologi yang mereka kuasai, sehingga penggunaan
modal dan tenaga kerja secara penuh (full ulitization) tidak tercapai (Furtado
dalam Arsyad, 1997: 6).
Harm J de Blij membedakan negara berkembang dan negara maju di
dasarkan pada tingkat perkembangan ekonominya. Karena itu pengelompokan
negara berkembang dan negara maju, mengacu pada indikator sebagai berikut.
1. Pendapatan nasional per kapita, diperoleh dengan membagi jumlah
keseluruhan pendapatan Negara per tahun dengan jumlah seluruh penduuk.
Bila pendapatan nasional lebih dari 10.000 US$ Negara tersebut
dikelompokkan sebagai negara maju. Bila hasil bagi kurang dari 8.000 US$,
tergolong negara berkembang.
2. Struktur mata pencaharian penduduk. Jika persentase tenaga kerja sebagian
besar memproduksi bahan makanan pokok, Negara tersebut Negara
berkembang.
3. Produktivitas per tenaga kerja, diperoleh dari seluruh produksi sat tahun dibagi
dengan seluruh angkatan kerja.
4. Penggunaan energi per orang, semakin tinggi penggunaan energi Negara tersebut tergolong negara maju.
5. Fasilitas transportasi dan komunikasi per orang. Ditentukan dengan panjang
jalan kereta api, jalan raya, frekuensi perhubungan udara, telepon, jumlah
televisi. Makin tinggi indeksnya makin maju negara tersebut.
6. Penggunaan logam yang di olah. Semakin banyak logam yang di olah semakin
maju negara tersebut.
7. Ukuran lain adalah tingkat melek huruf penduduk, tingkat penggunaan kalori
per orang, tingkat pendapatan keluarga dan jumlah tabungan per kapita.

Related Posts

No comments:

9/05/2015

Indikator Negara Berkembang dan Negara Maju

Indikator Negara Berkembang dan Negara Maju
Untuk membedakan suatu negara dikatakan sebagai negara maju atau negara
sedang berkembang dapat dilihat atas dasar keadaan kualitas kesejahteraan
penduduknya. Kualitas penduduk ini tercermin pada tiga hal pokok yaitu tingkat
kesehatan, tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan. Kesemuanya itu menjadi
tolok ukur tingkat kesejahteraan penduduk.
Kualitas penduduk ini tercermin pada tiga hal pokok yaitu tingkat kesehatan,
tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan. Kesemuanya itu menjadi tolok ukur
tingkat kesejahteraan penduduk. Atas dasar tingkat kesejahteraan penduduknya,
negara-negara di dunia dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu negaranegara
maju ( eveloped countries) dan negara-negara berkembang (developing
countries).
Kategori atau pengelompokkan negara-negara tersebut, mengalami
perkembangan terkait dengan aspek sosial, ekonomi dan politik. Pada awalnya
dikelompokan menjadi tiga bagian.Pertama (Eropa Barat, Amerika Serikat, Jepang,
Australia dan Selandia Baru. Kedua (negara-negara komunis: RRC dan Cuba).
Ketiga (negara-negara Asia, kecuali Jepang dan Singapura), Afrika dan Amerika
Latin).
Pada akhir dasa warsa 80 an, Uni Sovyet bubar dan terpecah menjadi 15
negara terpisah, maka kategori ini terbagi menjadi negara maju atau negara “Utara”
dan negara berkembang atau negara “Selatan”.
Pada umumnya negara-negara berkembang merupakan negara-negara yang
baru merdeka setelah perang Dunia kedua. Meskipun negara-negara berkembang
mengalami pertumbuhan cukup baik tetapi hanya sedikit yang dapat mengatasi
kemiskinan pada sebagian besar penduduknya.
Masalah ketimpangan ekonomi kesehatan dan pendidikan merupakan bagian
dari kenyataan ketimpangan yang terjadi antara negara maju dan negara
berkembang.
Untuk mengetahui apakah suatu negara dapat dikategorikan maju atau
berkembang, kita dapat melihat hasil pembangunan fisik negara yang
bersangkutan ( Gambar 1.1)
Ukuran pembangunan tersebut lebih beragam, tidak hanya dilihat dari semakin
meningkatnya pendapatan per orang. Di sini peningkatan pendapatan itu harus
dipergunakan untuk meningkatkan kualitas diri, berupa peningkatan kesehatan,
pendidikan, keterampilan, pemanfaatan media informasi untuk menambah
wawasan, dan pengetahuan. Penduduk yang bekerja di sektor yang lebih membutuhkan pendidikan dan keterampilan seperti industri dan jasa,
persentasenya harus semakin tinggi. Ini berarti tingkat produktivitas per orang
pun harus semakin meningkat dan pendapat pun semakin baik. Jadi makna
pembangunan selalu ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan dalam
pengertian seluas-luasnya. Artinya harus meliputi kesejahateraan ekonomi,
sosial, politik dan kebudayaan.

Suatu negara masih disebut negara berkembang (developing countries)
jika di negara tersebut masih terjadi keseimbangan antara jumlah faktor produksi
yang tersedia dengan teknologi yang mereka kuasai, sehingga penggunaan
modal dan tenaga kerja secara penuh (full ulitization) tidak tercapai (Furtado
dalam Arsyad, 1997: 6).
Harm J de Blij membedakan negara berkembang dan negara maju di
dasarkan pada tingkat perkembangan ekonominya. Karena itu pengelompokan
negara berkembang dan negara maju, mengacu pada indikator sebagai berikut.
1. Pendapatan nasional per kapita, diperoleh dengan membagi jumlah
keseluruhan pendapatan Negara per tahun dengan jumlah seluruh penduuk.
Bila pendapatan nasional lebih dari 10.000 US$ Negara tersebut
dikelompokkan sebagai negara maju. Bila hasil bagi kurang dari 8.000 US$,
tergolong negara berkembang.
2. Struktur mata pencaharian penduduk. Jika persentase tenaga kerja sebagian
besar memproduksi bahan makanan pokok, Negara tersebut Negara
berkembang.
3. Produktivitas per tenaga kerja, diperoleh dari seluruh produksi sat tahun dibagi
dengan seluruh angkatan kerja.
4. Penggunaan energi per orang, semakin tinggi penggunaan energi Negara tersebut tergolong negara maju.
5. Fasilitas transportasi dan komunikasi per orang. Ditentukan dengan panjang
jalan kereta api, jalan raya, frekuensi perhubungan udara, telepon, jumlah
televisi. Makin tinggi indeksnya makin maju negara tersebut.
6. Penggunaan logam yang di olah. Semakin banyak logam yang di olah semakin
maju negara tersebut.
7. Ukuran lain adalah tingkat melek huruf penduduk, tingkat penggunaan kalori
per orang, tingkat pendapatan keluarga dan jumlah tabungan per kapita.

No comments: