SMP - Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mengembangkan prototipe konverter yang bisa mengubah tenaga gas menjadi pengganti premium atau bensin untuk menjalankan mobil. kata Ketua Tim Mobil Penelitian Gas UGM Jayan Sentanuhady di Yogyakarta, Selasa (10/1). "Pengembangan prototipe konverter itu telah mulai dikembangkan sejak 2009. Salah satu konverter itu dipasang di mobil penelitian gas Universitas Gadjah Mada (UGM),"
Menurut dia, cara kerja dari konverter pada mobil penelitian gas UGM itu cukup sederhana. Berawal dari tabung gas bertekanan 200 bar yang diletakkan di jok belakang mobil. Selanjutnya, gas tersebut disalurkan ke bagian mesin di depan.
"Melalui konverter yang ada, tekanan bisa diturunkan menjadi 2-3 bar, sebelum akhirnya masuk ke bagian injeksi gas dan manipol," kata dosen Jurusan Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik UGM ini.
Ia mengatakan prinsip kerja konverter itu sederhana karena tenaga gas bisa diubah sebagai pengganti premium atau bensin ketika mobil berjalan pelan maupun kecepatan tinggi. "Untuk tabung gas selama ini memang masih diperoleh secara terbatas di beberapa tempat seperti di Jakarta, Palembang, dan Surabaya," kata Jayan.
Menurut dia, inovasi pemanfaatan konverter gas tersebut akan membuat mobil ramah lingkungan karena emisi gas buangnya yang lebih bersih dibandingkan dengan bensin. Pemanfaatan gas dari sisi harga juga lebih murah sekitar 40-45 persen dibandingkan dengan bensin.
"Hal itu sangat sesuai dengan kondisi saat ini. Apalagi diperkirakan 50 tahun ke depan kita sudah pada era penggunaan bahan bakar hidrogen," katanya.
Ia mengatakan jika prototipe konverter gas itu telah melalui tahap standarisasi konverter "kit" dan perawatan maupun uji ketahanan mesin, bisa ditindaklanjuti oleh kalangan industri sehingga dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas.
Selanjutnya Yayan menjelaskan : "Berhubung masih prototipe harga konverternya masih mahal. Kami berharap setelah dilakukan tahap uji berikutnya bisa ditindaklanjuti oleh industri dan dimanfaatkan masyarakat dengan harga yang lebih terjangkau,"
1/13/2012
UGM Kembangkan Konverter Mobil Gas
Patarsono | 1/13/2012
Related Posts
Planet Yang Menyokong Kehidupan TerdeteksiSMP - Planet yang selama ini diduga menyokong kehidupan adalah planet Mars. Banyak penelitian dan eksplorasi ke Mars di
Ilmuwan Menemukan Oksigen di Luar Tata Surya SMP - Ternyata, di wilayah luar sistem tata surya yang tidak terjangkau pengaruh Matahari, terdapat banyak atom oks
Ilmuwan Temukan Tembakau Suku Maya SMP - Penelitian terbaru yang dilakukan oleh peneliti terhadap benda peninggalan suku Maya, ditemukan bekas nikotin
Makhluk Misterius di Dasar Samudera Hindia SMP - Baru-baru ini, Ilmuwan dari University of Southampton berhasil menemukan misterius dimana makhluk-makhluk ters
1/13/2012
UGM Kembangkan Konverter Mobil Gas
SMP - Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mengembangkan prototipe konverter yang bisa mengubah tenaga gas menjadi pengganti premium atau bensin untuk menjalankan mobil. kata Ketua Tim Mobil Penelitian Gas UGM Jayan Sentanuhady di Yogyakarta, Selasa (10/1). "Pengembangan prototipe konverter itu telah mulai dikembangkan sejak 2009. Salah satu konverter itu dipasang di mobil penelitian gas Universitas Gadjah Mada (UGM),"
Menurut dia, cara kerja dari konverter pada mobil penelitian gas UGM itu cukup sederhana. Berawal dari tabung gas bertekanan 200 bar yang diletakkan di jok belakang mobil. Selanjutnya, gas tersebut disalurkan ke bagian mesin di depan.
"Melalui konverter yang ada, tekanan bisa diturunkan menjadi 2-3 bar, sebelum akhirnya masuk ke bagian injeksi gas dan manipol," kata dosen Jurusan Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik UGM ini.
Ia mengatakan prinsip kerja konverter itu sederhana karena tenaga gas bisa diubah sebagai pengganti premium atau bensin ketika mobil berjalan pelan maupun kecepatan tinggi. "Untuk tabung gas selama ini memang masih diperoleh secara terbatas di beberapa tempat seperti di Jakarta, Palembang, dan Surabaya," kata Jayan.
Menurut dia, inovasi pemanfaatan konverter gas tersebut akan membuat mobil ramah lingkungan karena emisi gas buangnya yang lebih bersih dibandingkan dengan bensin. Pemanfaatan gas dari sisi harga juga lebih murah sekitar 40-45 persen dibandingkan dengan bensin.
"Hal itu sangat sesuai dengan kondisi saat ini. Apalagi diperkirakan 50 tahun ke depan kita sudah pada era penggunaan bahan bakar hidrogen," katanya.
Ia mengatakan jika prototipe konverter gas itu telah melalui tahap standarisasi konverter "kit" dan perawatan maupun uji ketahanan mesin, bisa ditindaklanjuti oleh kalangan industri sehingga dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas.
Selanjutnya Yayan menjelaskan : "Berhubung masih prototipe harga konverternya masih mahal. Kami berharap setelah dilakukan tahap uji berikutnya bisa ditindaklanjuti oleh industri dan dimanfaatkan masyarakat dengan harga yang lebih terjangkau,"
Menurut dia, cara kerja dari konverter pada mobil penelitian gas UGM itu cukup sederhana. Berawal dari tabung gas bertekanan 200 bar yang diletakkan di jok belakang mobil. Selanjutnya, gas tersebut disalurkan ke bagian mesin di depan.
"Melalui konverter yang ada, tekanan bisa diturunkan menjadi 2-3 bar, sebelum akhirnya masuk ke bagian injeksi gas dan manipol," kata dosen Jurusan Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik UGM ini.
Ia mengatakan prinsip kerja konverter itu sederhana karena tenaga gas bisa diubah sebagai pengganti premium atau bensin ketika mobil berjalan pelan maupun kecepatan tinggi. "Untuk tabung gas selama ini memang masih diperoleh secara terbatas di beberapa tempat seperti di Jakarta, Palembang, dan Surabaya," kata Jayan.
Menurut dia, inovasi pemanfaatan konverter gas tersebut akan membuat mobil ramah lingkungan karena emisi gas buangnya yang lebih bersih dibandingkan dengan bensin. Pemanfaatan gas dari sisi harga juga lebih murah sekitar 40-45 persen dibandingkan dengan bensin.
"Hal itu sangat sesuai dengan kondisi saat ini. Apalagi diperkirakan 50 tahun ke depan kita sudah pada era penggunaan bahan bakar hidrogen," katanya.
Ia mengatakan jika prototipe konverter gas itu telah melalui tahap standarisasi konverter "kit" dan perawatan maupun uji ketahanan mesin, bisa ditindaklanjuti oleh kalangan industri sehingga dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas.
Selanjutnya Yayan menjelaskan : "Berhubung masih prototipe harga konverternya masih mahal. Kami berharap setelah dilakukan tahap uji berikutnya bisa ditindaklanjuti oleh industri dan dimanfaatkan masyarakat dengan harga yang lebih terjangkau,"
Label:
IPTEK
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment