SMP - Kepunahan massal di Bumi 250 juta tahun yang lalu, tepatnya pada periode Permian-Triassic. diduga kuat oleh Para ilmuwan di Natural Resources Canada adalah disebabkan oleh merkuri (raksa). Periode Permian-Triassic terjadi jauh sebelum zaman dinosaurus. Para ilmuwan menemukan bahwa merkuri (raksa), bisa jadi merupakan salah satu penyebab utama kepunahan seluruh mahluk darat dan laut.
Diwartakan InternationalBusinessTimes, Senin (9/1/2012), menurut mereka, pada akhir periode Permian lautan mengalami kelebihan beban merkuri sehingga sistem akuatik rusak berat, serta membunuh lebih dari 95 persen mahluk air.
Sebelumnya ilmuwan meyakini bahwa letusan gunung berapi, yang melepaskan banyak karbon dioksida adalah satu-satunya penyebab kepunahan. Mahluk periode Permian seperti Eryops, Diplocaulu, Aphaneramma, Scaphonyx, Edaphosaures, Moshops dan Euparkeria mengalami kepunahan setelah letusan vulkanis besar. "Kami perkirakan merkuri yang dilepaskan saat itu bisa sampai 30 kali lebih besar dari aktivitas vulkanik hari ini, membuat peristiwa tersebut berdampak sangat merusak,"kata Steve Grasby, ilmuwan di Natural Resources Canada, sekaligus co-author penelitian tersebut.
Selanjutnya dia mengatakan bahwa : "Tidak seorang pun pernah mencari tahu bahwa merkuri berpotensi menjadi penyebabnya. Waktu itu adalah masa aktivitas vulkanik terbesar dalam sejarah Bumi, dan sekarang kami mengetahui bahwa sumber merkuri terbesar berasal dari letusan vulkanik,"
1/15/2012
Merkuri Adalah Penyebab Kepunahan Massal Di Bumi
SMP - Kepunahan massal di Bumi 250 juta tahun yang lalu, tepatnya pada periode Permian-Triassic. diduga kuat oleh Para ilmuwan di Natural Resources Canada adalah disebabkan oleh merkuri (raksa). Periode Permian-Triassic terjadi jauh sebelum zaman dinosaurus. Para ilmuwan menemukan bahwa merkuri (raksa), bisa jadi merupakan salah satu penyebab utama kepunahan seluruh mahluk darat dan laut.
Diwartakan InternationalBusinessTimes, Senin (9/1/2012), menurut mereka, pada akhir periode Permian lautan mengalami kelebihan beban merkuri sehingga sistem akuatik rusak berat, serta membunuh lebih dari 95 persen mahluk air.
Sebelumnya ilmuwan meyakini bahwa letusan gunung berapi, yang melepaskan banyak karbon dioksida adalah satu-satunya penyebab kepunahan. Mahluk periode Permian seperti Eryops, Diplocaulu, Aphaneramma, Scaphonyx, Edaphosaures, Moshops dan Euparkeria mengalami kepunahan setelah letusan vulkanis besar. "Kami perkirakan merkuri yang dilepaskan saat itu bisa sampai 30 kali lebih besar dari aktivitas vulkanik hari ini, membuat peristiwa tersebut berdampak sangat merusak,"kata Steve Grasby, ilmuwan di Natural Resources Canada, sekaligus co-author penelitian tersebut.
Selanjutnya dia mengatakan bahwa : "Tidak seorang pun pernah mencari tahu bahwa merkuri berpotensi menjadi penyebabnya. Waktu itu adalah masa aktivitas vulkanik terbesar dalam sejarah Bumi, dan sekarang kami mengetahui bahwa sumber merkuri terbesar berasal dari letusan vulkanik,"
Diwartakan InternationalBusinessTimes, Senin (9/1/2012), menurut mereka, pada akhir periode Permian lautan mengalami kelebihan beban merkuri sehingga sistem akuatik rusak berat, serta membunuh lebih dari 95 persen mahluk air.
Sebelumnya ilmuwan meyakini bahwa letusan gunung berapi, yang melepaskan banyak karbon dioksida adalah satu-satunya penyebab kepunahan. Mahluk periode Permian seperti Eryops, Diplocaulu, Aphaneramma, Scaphonyx, Edaphosaures, Moshops dan Euparkeria mengalami kepunahan setelah letusan vulkanis besar. "Kami perkirakan merkuri yang dilepaskan saat itu bisa sampai 30 kali lebih besar dari aktivitas vulkanik hari ini, membuat peristiwa tersebut berdampak sangat merusak,"kata Steve Grasby, ilmuwan di Natural Resources Canada, sekaligus co-author penelitian tersebut.
Selanjutnya dia mengatakan bahwa : "Tidak seorang pun pernah mencari tahu bahwa merkuri berpotensi menjadi penyebabnya. Waktu itu adalah masa aktivitas vulkanik terbesar dalam sejarah Bumi, dan sekarang kami mengetahui bahwa sumber merkuri terbesar berasal dari letusan vulkanik,"
Label:
IPTEK
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment