4/06/2012

Gempa dan Tsunami

| 4/06/2012
Pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi gempa berkekuatan 6,8 skala Richter dengan pusat gempa terletak di dasar Samudera Hindia. Gempa tersebut memicu terjadinya tsunami yang menghempas Aceh dan Nias di Indonesia, Malaysia, Pantai Pukhet di Thailand, serta Andaman dan Nicobar di Bangladesh.

Apakah tsunami itu? Bagaimana kita dapat menghindarinya? 

Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti Ombak Pelabuhan. Tsunami, terjadi karena adanya gejolak di bawah permukaan laut, seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi. Kekuatan yang dihasilkan gempa bumi tadi menciptakan dua gelombang besar yang terbelah dua. Satu mengarah ke tengah laut dan satu mengarah ke daratan. Sebagian besar tsunami tidak menghasilkan ombak besar yang pecah di pantai. Tapi menghasilkan gelombang yang amat cepat dan kuat hingga membuat permukaan laut pasang dengan sangat cepat. Di laut dalam, gelombang kecepatan gelombang tsunami bisa mencapai 700 km per jam tapi ketinggiannya hanya beberapa puluh sentimeter saja. Sedangkan tsunami yang mengarah ke daratan, kecepatannya berkurang namun ketinggiannya semakin meningkat.

Daerah-daerah di Indonesia termasuk kategori daerah rawan tsunami, karena berupa kepulauan dan berada di pertemuan lempeng Eurasia, Hindia-Australia, dan lempeng Pasifik. Daerah-daerah tersebut antara lain daerah kepala burung Papua, Nabire, Wamena, Sepanjang pantai selatan Jawa dan Bali, Lampung, dan pantai barat Sumatera.


Untuk menghindar dari tsunami, kamu dapat mempelajari kemudian mengikuti panduan berikut ini.

Bagaimana menghindar dari tsunami?
Pada saat ini pemerintah sedang membangun sistem peringatan dini tsunami. Beberapa cara berikut dapat membantu kita untuk menyelamatkan diri dari bencana tsunami.
1. Bila kamu merasakan adanya gempa, segeralah
menjauh dari pantai.
2. Bila sedang di pantai dan melihat air laut surut
dengan cepat dan tidak wajar, segeralah
meninggalkan pantai. Mungkin pada saat itu ada
ikan yang menggelepar-gelepar, yang menggoda
kita untuk mengambilnya, namun jangan hiraukan.
Segeralah meninggalkan pantai dan mencari
tempat yang lebih tinggi.


 Selain dapat menimbulkan tsunami, gelombang gempa bumi itu sendiri bersifat merusak. Kekuatan gempa diukur dalam skala Richter. Setiap peningkatan satu angka pada skala Richter menunjukkan adanya peningkatan amplitudo gelombang gempa sebesar 10 kali.

Related Posts

No comments:

4/06/2012

Gempa dan Tsunami

Pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi gempa berkekuatan 6,8 skala Richter dengan pusat gempa terletak di dasar Samudera Hindia. Gempa tersebut memicu terjadinya tsunami yang menghempas Aceh dan Nias di Indonesia, Malaysia, Pantai Pukhet di Thailand, serta Andaman dan Nicobar di Bangladesh.

Apakah tsunami itu? Bagaimana kita dapat menghindarinya? 

Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti Ombak Pelabuhan. Tsunami, terjadi karena adanya gejolak di bawah permukaan laut, seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi. Kekuatan yang dihasilkan gempa bumi tadi menciptakan dua gelombang besar yang terbelah dua. Satu mengarah ke tengah laut dan satu mengarah ke daratan. Sebagian besar tsunami tidak menghasilkan ombak besar yang pecah di pantai. Tapi menghasilkan gelombang yang amat cepat dan kuat hingga membuat permukaan laut pasang dengan sangat cepat. Di laut dalam, gelombang kecepatan gelombang tsunami bisa mencapai 700 km per jam tapi ketinggiannya hanya beberapa puluh sentimeter saja. Sedangkan tsunami yang mengarah ke daratan, kecepatannya berkurang namun ketinggiannya semakin meningkat.

Daerah-daerah di Indonesia termasuk kategori daerah rawan tsunami, karena berupa kepulauan dan berada di pertemuan lempeng Eurasia, Hindia-Australia, dan lempeng Pasifik. Daerah-daerah tersebut antara lain daerah kepala burung Papua, Nabire, Wamena, Sepanjang pantai selatan Jawa dan Bali, Lampung, dan pantai barat Sumatera.


Untuk menghindar dari tsunami, kamu dapat mempelajari kemudian mengikuti panduan berikut ini.

Bagaimana menghindar dari tsunami?
Pada saat ini pemerintah sedang membangun sistem peringatan dini tsunami. Beberapa cara berikut dapat membantu kita untuk menyelamatkan diri dari bencana tsunami.
1. Bila kamu merasakan adanya gempa, segeralah
menjauh dari pantai.
2. Bila sedang di pantai dan melihat air laut surut
dengan cepat dan tidak wajar, segeralah
meninggalkan pantai. Mungkin pada saat itu ada
ikan yang menggelepar-gelepar, yang menggoda
kita untuk mengambilnya, namun jangan hiraukan.
Segeralah meninggalkan pantai dan mencari
tempat yang lebih tinggi.


 Selain dapat menimbulkan tsunami, gelombang gempa bumi itu sendiri bersifat merusak. Kekuatan gempa diukur dalam skala Richter. Setiap peningkatan satu angka pada skala Richter menunjukkan adanya peningkatan amplitudo gelombang gempa sebesar 10 kali.

No comments: