3/14/2012

Hutan Hujan Tropis

| 3/14/2012
Wilayah hutan hujan tropis di dunia terdiri dari banyak bioma, dari area yang bermusim kering, padang rumput, hingga gunung yang tinggi. Keanekaragaman hayati paling tinggi di bumi ditemukan pada hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis di dunia ini terdapat di Lembah Amazon Brasil, Lembah Kongo Afrika Tengah, Amerika Tengah, dan dekat daerah ekuator Asia Tenggara dan Indonesia. Sebagian kecil dari hutan hujan tropis ini juga terdapat di Pantai Tenggara Australia. Kira-kira 7% permukaan bumi, berupa hutan dan 25% spesies yang ada di bumi termasuk dalam bioma ini.

Hutan hujan tropis berusia kira-kira 200 juta tahun dan tidak seperti bioma lainnya tidak mengalami glasiasi. Hutan hujan tropis terjadi pada area tropis yang mempunyai curah hujan tahunan normal berkisar antara 200 – 400 cm, dengan kisaran temperatur antara 25° C dan 32° C. Temperatur malam hari jarang turun lebih dari 5° C dari temperatur di siang hari. Walaupun curah hujan bulanan bervariasi, tidak ada musim kering di sana, sebab setiap bulan turun hujan; seringkali terbentuk awan pada siang hari. Kelembaban jarang turun di bawah 80%. Kondisi iklim tersebut mendukung keanekaragaman spesies hewan dan tumbuhan yang cukup besar di hutan hujan tropis.

Hutan hujan tropis didominasi pohon yang berdaun lebar selalu berwarna hijau, memiliki batang yang sering tidak bercabang yang tingginya hingga 40 m atau lebih Penebangan pohon pada lahan yang tandus akan menyebabkan pertumbuhan tanaman dan kehidupan hewan di lahan tersebut akan terganggu. Sehingga tanaman ini tidak mampu menyerap air akibatnya bila hujan turun akan terjadi tanah longsor karena air mengikis tanah pada permukaan. Hilangnya sejumlah vegetasi akan mempengaruhi fotosintesis, respirasi, dan transpirasi. Bila hilangnya vegetasi itu berlanjut dalam skala yang cukup besar, maka hal itu akan berpengaruh pada iklim global. Hutan hujan tropis akan habis dalam 20 tahun bila pemerintah dan masyarakat tidak menghentikan atau mengurangi kerusakan dalam skala besar.

Related Posts

No comments:

3/14/2012

Hutan Hujan Tropis

Wilayah hutan hujan tropis di dunia terdiri dari banyak bioma, dari area yang bermusim kering, padang rumput, hingga gunung yang tinggi. Keanekaragaman hayati paling tinggi di bumi ditemukan pada hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis di dunia ini terdapat di Lembah Amazon Brasil, Lembah Kongo Afrika Tengah, Amerika Tengah, dan dekat daerah ekuator Asia Tenggara dan Indonesia. Sebagian kecil dari hutan hujan tropis ini juga terdapat di Pantai Tenggara Australia. Kira-kira 7% permukaan bumi, berupa hutan dan 25% spesies yang ada di bumi termasuk dalam bioma ini.

Hutan hujan tropis berusia kira-kira 200 juta tahun dan tidak seperti bioma lainnya tidak mengalami glasiasi. Hutan hujan tropis terjadi pada area tropis yang mempunyai curah hujan tahunan normal berkisar antara 200 – 400 cm, dengan kisaran temperatur antara 25° C dan 32° C. Temperatur malam hari jarang turun lebih dari 5° C dari temperatur di siang hari. Walaupun curah hujan bulanan bervariasi, tidak ada musim kering di sana, sebab setiap bulan turun hujan; seringkali terbentuk awan pada siang hari. Kelembaban jarang turun di bawah 80%. Kondisi iklim tersebut mendukung keanekaragaman spesies hewan dan tumbuhan yang cukup besar di hutan hujan tropis.

Hutan hujan tropis didominasi pohon yang berdaun lebar selalu berwarna hijau, memiliki batang yang sering tidak bercabang yang tingginya hingga 40 m atau lebih Penebangan pohon pada lahan yang tandus akan menyebabkan pertumbuhan tanaman dan kehidupan hewan di lahan tersebut akan terganggu. Sehingga tanaman ini tidak mampu menyerap air akibatnya bila hujan turun akan terjadi tanah longsor karena air mengikis tanah pada permukaan. Hilangnya sejumlah vegetasi akan mempengaruhi fotosintesis, respirasi, dan transpirasi. Bila hilangnya vegetasi itu berlanjut dalam skala yang cukup besar, maka hal itu akan berpengaruh pada iklim global. Hutan hujan tropis akan habis dalam 20 tahun bila pemerintah dan masyarakat tidak menghentikan atau mengurangi kerusakan dalam skala besar.

No comments: