--> Ular Bisa Mendeteksi Detak Jantung Mangsanya | SMP KELUARGA SIAMBATON NAPA

1/20/2012

Ular Bisa Mendeteksi Detak Jantung Mangsanya

| 1/20/2012
Jurnal Biology Letters of Royal Society melaporkan bahwa para ilmuwan telah menemukan ular bisa bisa merasakan detak jantung si mangsa sehingga bisa memprediksi berapa lama mereka harus membelit mangsa mereka . Ular baru akan melepaskan belitannya jika detak jantung telah berhenti. Para peneliti mengungkapkan betapa ular telah berkembang sedemikian rupa hingga bisa memantau "petunjuk" fisik dari mangsa mereka. Hal itu memungkinkan ular untuk merasakan bila mereka telah sukses melumpuhkan sang mangsa.

Kemampuan ini sangat penting bagi seekor pemangsa yang harus menyeimbangkan kebutuhan akan makanan dengan energi yang digunakan untuk meremas mangsa sekuat mungkin dengan otot-otot mereka.

Tim riset yang dipimpin oleh Dr Scott Boback dari Dickinson College di negara bagian Pennsylvania ini, ingin mengetahui apakah ular dapat "memperkirakan" waktu yang mereka perlukan untuk melumpuhkan mangsa.

Para ilmuwan menggunakan tikus untuk memancing serangan ular Boa. Tetapi tim tersebut tidak menggunakan tikus hidup, melainkan tikus mati dengan "jantung buatan" berupa bohlam berisi air yang disambungkan dengan sebuah pompa untuk meniru gerakan jantung memompa darah.

Ketika si ular menyerang salah satu umpan, para ilmuan mengendalikan "jantung palsu" itu dari jarak jauh. Mereka juga menggunakan sensor daya tekan di tubuh tikus untuk mengukur bagaimana ular menyesuaikan kekuatan belitan.

Uji coba itu menemukan bahwa ular baru akan melepaskan mangsa jika detak jantung berhenti. Sebagai kesimpulan, para ilmuwan menjelaskan, "selama proses pembelitan, seekor ular ternyata merasakan detak jantung mangsanya."

  Selanjutnya Boback mengatakan: "Banyak di antara kita berpendapat bahwa ular adalah hewan pembunuh yang tidak memiliki fungsi-fungsi kompleks yang biasanya hanya dimiliki hewan bertulang belakang dari kelas yang lebih tinggi. Kami menemukan fakta sebaliknya dan berkesimpulan bahwa sensitivitas luar biasa ini sebagai faktor kunci dari keunggulan seluruh kelompok ular,"

Related Posts

No comments:

1/20/2012

Ular Bisa Mendeteksi Detak Jantung Mangsanya

Jurnal Biology Letters of Royal Society melaporkan bahwa para ilmuwan telah menemukan ular bisa bisa merasakan detak jantung si mangsa sehingga bisa memprediksi berapa lama mereka harus membelit mangsa mereka . Ular baru akan melepaskan belitannya jika detak jantung telah berhenti. Para peneliti mengungkapkan betapa ular telah berkembang sedemikian rupa hingga bisa memantau "petunjuk" fisik dari mangsa mereka. Hal itu memungkinkan ular untuk merasakan bila mereka telah sukses melumpuhkan sang mangsa.

Kemampuan ini sangat penting bagi seekor pemangsa yang harus menyeimbangkan kebutuhan akan makanan dengan energi yang digunakan untuk meremas mangsa sekuat mungkin dengan otot-otot mereka.

Tim riset yang dipimpin oleh Dr Scott Boback dari Dickinson College di negara bagian Pennsylvania ini, ingin mengetahui apakah ular dapat "memperkirakan" waktu yang mereka perlukan untuk melumpuhkan mangsa.

Para ilmuwan menggunakan tikus untuk memancing serangan ular Boa. Tetapi tim tersebut tidak menggunakan tikus hidup, melainkan tikus mati dengan "jantung buatan" berupa bohlam berisi air yang disambungkan dengan sebuah pompa untuk meniru gerakan jantung memompa darah.

Ketika si ular menyerang salah satu umpan, para ilmuan mengendalikan "jantung palsu" itu dari jarak jauh. Mereka juga menggunakan sensor daya tekan di tubuh tikus untuk mengukur bagaimana ular menyesuaikan kekuatan belitan.

Uji coba itu menemukan bahwa ular baru akan melepaskan mangsa jika detak jantung berhenti. Sebagai kesimpulan, para ilmuwan menjelaskan, "selama proses pembelitan, seekor ular ternyata merasakan detak jantung mangsanya."

  Selanjutnya Boback mengatakan: "Banyak di antara kita berpendapat bahwa ular adalah hewan pembunuh yang tidak memiliki fungsi-fungsi kompleks yang biasanya hanya dimiliki hewan bertulang belakang dari kelas yang lebih tinggi. Kami menemukan fakta sebaliknya dan berkesimpulan bahwa sensitivitas luar biasa ini sebagai faktor kunci dari keunggulan seluruh kelompok ular,"

No comments: