SMP - Para ahli astronomi mengatakan bahwa galaksi bima sakti kita dipenuhi oleh planet pengembara yang berkelana (nomaden) di luar angkasa, bukan mengorbit pada satu bintang. Dikabarkan jumlah planet nomaden ini ada lebih banyak dibandingkan jumlah bintang.Seperti diberitakan Voice of America, pada hari Minggu (26/2/2012), dimana satu tahun yang lalu, astronom mendeteksi planet nomaden ini dengan menggunakan teknik yang disebut "gravitational microlensing", yaitu mengamati kecerahan dan cahaya dari bintang yang ditimbulkan oleh gravitasi planet-planet yang melewatinya.
Saat itu, ilmuwan memperkirakan ada dua planet nomaden seukuran Jupiter di setiap bintang dengan planet-planet yang mengorbit padanya.
Sebuah analisis baru oleh para peneliti di Institut Kavli, Particle Astrophysics dan Cosmology di Standford University California, kini memperkirakan ada sekira 100 ribu kali lebi banyak planet nomaden ketimbang bintang.
Lous Strigari, ilmuwan dari Kavli yang memimpin studi tersebut memperhitungkan tarikan gravitasai pada galaksi bima sakti dan menjumlah zat kosmik atau material yang membentuk planet nomaden.
"Kami membayangkan bahwa populasi dari lusinan planet pengembara atau benda nomaden yang kini terungkap, hanya seperti halnya puncak gunung es, yaitu menunjukkan sebagian kecil dari apa yang sebenarnya terjadi di luar sana, di dalam galaksi kita." ujar Strigari.
Strigari mengatakan, meskipun planet nomaden tidak terkena sinar matahari kemungkinan planet nomaden ini dapat dihuni oleh bakteri.
Dia juga menerangkan bahwa ada kemungkinan dua planet nomaden dapat berbenturan satu sama lain, sehingga membuat puing-puing yang mengandung bakteri bisa terlontar ke tata surya lain.
Para astronom berharap untuk bisa mengkonfirmasi sejumlah planet nomaden ini pada dekade berikutnya, ketika dukungan dari peralatan telah semakin memadai, seperti teleskop luar angkasa yang berbasis Wide-Field Infrared Survey dan teleskop Large Synoptic Survey yang diusulkan oleh NASA mulai beroperasi.
Artikel karya Louis Strigari dan rekannya perihal planet nomaden, telah diterbitkan di jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society.
2/28/2012
Galaksi Bima Sakti Mempunya Planet Pengembara
Patarsono | 2/28/2012
Related Posts
Sepeda Listrik Bebas Emisi Karya Pelajar SMKSMP - Siswa SMKN 2 Karanganyar, Jawa Barat, berhasil merakit sepeda listrik bebas emisi. Selain praktis, sepeda itu he
Planet Yang Menyokong Kehidupan TerdeteksiSMP - Planet yang selama ini diduga menyokong kehidupan adalah planet Mars. Banyak penelitian dan eksplorasi ke Mars di
Fosil Koleksi Charles Darwin Menjadi Kunci Teori Evolusi SMP - Fosil yang dikumpulkan Charles Darwin semasa remaja, Selama 160 tahun dilupakan begitu saja dalam lemari berde
Efek Badai Matahari Belum Sampai Indonesia SMP - Badai Matahari yang sedang terjadi belakangan ini mulai melepaskan semburan gelombang radiasi yang lebih tingg
2/28/2012
Galaksi Bima Sakti Mempunya Planet Pengembara
SMP - Para ahli astronomi mengatakan bahwa galaksi bima sakti kita dipenuhi oleh planet pengembara yang berkelana (nomaden) di luar angkasa, bukan mengorbit pada satu bintang. Dikabarkan jumlah planet nomaden ini ada lebih banyak dibandingkan jumlah bintang.Seperti diberitakan Voice of America, pada hari Minggu (26/2/2012), dimana satu tahun yang lalu, astronom mendeteksi planet nomaden ini dengan menggunakan teknik yang disebut "gravitational microlensing", yaitu mengamati kecerahan dan cahaya dari bintang yang ditimbulkan oleh gravitasi planet-planet yang melewatinya.
Saat itu, ilmuwan memperkirakan ada dua planet nomaden seukuran Jupiter di setiap bintang dengan planet-planet yang mengorbit padanya.
Sebuah analisis baru oleh para peneliti di Institut Kavli, Particle Astrophysics dan Cosmology di Standford University California, kini memperkirakan ada sekira 100 ribu kali lebi banyak planet nomaden ketimbang bintang.
Lous Strigari, ilmuwan dari Kavli yang memimpin studi tersebut memperhitungkan tarikan gravitasai pada galaksi bima sakti dan menjumlah zat kosmik atau material yang membentuk planet nomaden.
"Kami membayangkan bahwa populasi dari lusinan planet pengembara atau benda nomaden yang kini terungkap, hanya seperti halnya puncak gunung es, yaitu menunjukkan sebagian kecil dari apa yang sebenarnya terjadi di luar sana, di dalam galaksi kita." ujar Strigari.
Strigari mengatakan, meskipun planet nomaden tidak terkena sinar matahari kemungkinan planet nomaden ini dapat dihuni oleh bakteri.
Dia juga menerangkan bahwa ada kemungkinan dua planet nomaden dapat berbenturan satu sama lain, sehingga membuat puing-puing yang mengandung bakteri bisa terlontar ke tata surya lain.
Para astronom berharap untuk bisa mengkonfirmasi sejumlah planet nomaden ini pada dekade berikutnya, ketika dukungan dari peralatan telah semakin memadai, seperti teleskop luar angkasa yang berbasis Wide-Field Infrared Survey dan teleskop Large Synoptic Survey yang diusulkan oleh NASA mulai beroperasi.
Artikel karya Louis Strigari dan rekannya perihal planet nomaden, telah diterbitkan di jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society.
Saat itu, ilmuwan memperkirakan ada dua planet nomaden seukuran Jupiter di setiap bintang dengan planet-planet yang mengorbit padanya.
Sebuah analisis baru oleh para peneliti di Institut Kavli, Particle Astrophysics dan Cosmology di Standford University California, kini memperkirakan ada sekira 100 ribu kali lebi banyak planet nomaden ketimbang bintang.
Lous Strigari, ilmuwan dari Kavli yang memimpin studi tersebut memperhitungkan tarikan gravitasai pada galaksi bima sakti dan menjumlah zat kosmik atau material yang membentuk planet nomaden.
"Kami membayangkan bahwa populasi dari lusinan planet pengembara atau benda nomaden yang kini terungkap, hanya seperti halnya puncak gunung es, yaitu menunjukkan sebagian kecil dari apa yang sebenarnya terjadi di luar sana, di dalam galaksi kita." ujar Strigari.
Strigari mengatakan, meskipun planet nomaden tidak terkena sinar matahari kemungkinan planet nomaden ini dapat dihuni oleh bakteri.
Dia juga menerangkan bahwa ada kemungkinan dua planet nomaden dapat berbenturan satu sama lain, sehingga membuat puing-puing yang mengandung bakteri bisa terlontar ke tata surya lain.
Para astronom berharap untuk bisa mengkonfirmasi sejumlah planet nomaden ini pada dekade berikutnya, ketika dukungan dari peralatan telah semakin memadai, seperti teleskop luar angkasa yang berbasis Wide-Field Infrared Survey dan teleskop Large Synoptic Survey yang diusulkan oleh NASA mulai beroperasi.
Artikel karya Louis Strigari dan rekannya perihal planet nomaden, telah diterbitkan di jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society.
Label:
IPTEK
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment