--> Laba-laba Nephilengys malabarensis Punya Dua Alat Kelamin | SMP KELUARGA SIAMBATON NAPA

2/15/2012

Laba-laba Nephilengys malabarensis Punya Dua Alat Kelamin

| 2/15/2012
Umumnya laba-laba jantan, hanya mempunyai kesempatan sekali seumur hidup untuk melakukan perkawinan, biasanya laba-laba betina memangsa pasangannya setelah selesai melakukan pembuahan. Namun bagi laba-laba jantan Nephilengys malabarensis dipersenjatai dua organ reproduksi yang bisa dicopot.

Dengan adanya dua organ reproduksi bagi laba-laba jantan ini, berarti mempunyai dua kesempatan kawin. Organ transfer sperma tersebut disebut palps, dan berfungsi serupa penis, dapat terlepas dari tubuh pejantan setelah selesai membuahi betinanya. Entah itu terjadi saat laba-laba betina mendorong dan bisa saja memakannya atau saat laba-laba jantan sukses melarikan diri dari kanibalisme seksual tersebut.

Seperti diwartakan Live Science, kebiasaan mencopot alat kelamin umum terjadi pada laba-laba. Namun, menurut Daiquin Li, peneliti dari University of Singapore, biasanya yang dilepaskan hanya bagian ujung saja.

"Namun, beberapa spesies laba-laba menunjukkan mutilasi genital tingkat ekstrim yang disebut eunuch phenomenon. Fenomena itu terjadi ketika laba-laba jantan mengebiri seluruh pedipalp (alat kelaminnya) saat melakukan reproduksi," terang Li.

Perilaku tersebut terasa membingungkan bagi para peneliti, terutama para pria yang berpikir apa baiknya mencopot organ seksual sendiri. Namun, ternyata mereka menemukan bahwa setelah hubungan seks berakhir, alat kelamin yang telah dicopot itu masih terus memompa sperma.

"Sebelum palp terputus, sekira 30 persen sperma dialirkan ke laba-laba betina, dan sekira 70  persen masih tersisa di dalam palp yagn terputus itu. Dalam eksperimen kami, dibutuhkan waktu selama 20 menit untuk menyalurkan sekira 85 persen sperma," tandas Li.

Namun, menurut Li, laba-laba bukan satu-satunya spesies yang memotong alat kelaminnya sendiri dan perpanjangan waktu transfer sperma itu bisa saja berlaku di spesies lain. Dia berpendapat, "Ini mungkin berlaku untuk spesies laba-laba lain serta hewan lain, yang pejantannya mengebiri alat kelamin mereka sendiri, misalnya, pada semut api, kumbang tanah, kalajengking dan cephalopoda."

Related Posts

No comments:

2/15/2012

Laba-laba Nephilengys malabarensis Punya Dua Alat Kelamin

Umumnya laba-laba jantan, hanya mempunyai kesempatan sekali seumur hidup untuk melakukan perkawinan, biasanya laba-laba betina memangsa pasangannya setelah selesai melakukan pembuahan. Namun bagi laba-laba jantan Nephilengys malabarensis dipersenjatai dua organ reproduksi yang bisa dicopot.

Dengan adanya dua organ reproduksi bagi laba-laba jantan ini, berarti mempunyai dua kesempatan kawin. Organ transfer sperma tersebut disebut palps, dan berfungsi serupa penis, dapat terlepas dari tubuh pejantan setelah selesai membuahi betinanya. Entah itu terjadi saat laba-laba betina mendorong dan bisa saja memakannya atau saat laba-laba jantan sukses melarikan diri dari kanibalisme seksual tersebut.

Seperti diwartakan Live Science, kebiasaan mencopot alat kelamin umum terjadi pada laba-laba. Namun, menurut Daiquin Li, peneliti dari University of Singapore, biasanya yang dilepaskan hanya bagian ujung saja.

"Namun, beberapa spesies laba-laba menunjukkan mutilasi genital tingkat ekstrim yang disebut eunuch phenomenon. Fenomena itu terjadi ketika laba-laba jantan mengebiri seluruh pedipalp (alat kelaminnya) saat melakukan reproduksi," terang Li.

Perilaku tersebut terasa membingungkan bagi para peneliti, terutama para pria yang berpikir apa baiknya mencopot organ seksual sendiri. Namun, ternyata mereka menemukan bahwa setelah hubungan seks berakhir, alat kelamin yang telah dicopot itu masih terus memompa sperma.

"Sebelum palp terputus, sekira 30 persen sperma dialirkan ke laba-laba betina, dan sekira 70  persen masih tersisa di dalam palp yagn terputus itu. Dalam eksperimen kami, dibutuhkan waktu selama 20 menit untuk menyalurkan sekira 85 persen sperma," tandas Li.

Namun, menurut Li, laba-laba bukan satu-satunya spesies yang memotong alat kelaminnya sendiri dan perpanjangan waktu transfer sperma itu bisa saja berlaku di spesies lain. Dia berpendapat, "Ini mungkin berlaku untuk spesies laba-laba lain serta hewan lain, yang pejantannya mengebiri alat kelamin mereka sendiri, misalnya, pada semut api, kumbang tanah, kalajengking dan cephalopoda."

No comments: