SMP - Artefak 39.000 tulang ikan dan tiga batang pancing yang ditemukan di dalam gua batu kapur di Jerimalai, Timor Timur, menunjukkan bahwa manusia telah sangup memancing ikan sejak 42.000 tahun yang lampau. Menurut Sue O'Connor dari Department of Archaeology and Natural History di Australian National University, artefak-artefak tersebut ditemukan di tempat dengan ketinggian 50 meter di atas permukaan laut.
"Sebelumnya tidak ada petunjuk tentang teknologi kelautan seperti apa yang dimiliki manusia pada 40 ribu tahun lalu. Penelitian ini menunjukkan bahwa manusia memiliki kemampuan untuk membuat kail dan memasang benang pada kail tersebut. Jika dapat membuat benang dari serat, orang bisa membuat jaring, dan mungkin menggunakan serat itu di kapal," terang O'Connor.
"Ini memberi kita banyak informasi tentang cara hidup di pulau yang sangat kecil tersebut, dalam perjalanan mereka ke Australia," tambahnya.
Dilansir Reuters, Senin (16/1/2012), O'Connor dan rekan-rekannya mempublikasikan penemuannya dalam jurnal Science. Mereka menemukan tulang-belulang dan kail di sebuah lubang penguji seluas satu meter persegi, dan berjarak 300 meter dari bibir pantai.
"Seluruh tulang yang ada di sana adalah sisa-sisa makan manusia 40.000 tahun yang lalu. Mereka hidup di lubang perlindungan tersebut, dan beruntungnya kami menemukan seluruh benda di gua kapur tersimpan dengan baik, " tambah O'Connor
Pancing atau Kail yang ditemukan di gua itu, nampak terbuat dari cangkang Trochus, sejenis siput laut berukuran besar. Sedangkan pelacakan terhadap tulang ikan mengungkap setidaknya terdapat 23 spesies ikan. Beberapa diantaranya adalah : tuna, unicorn fish, parrot fish, trevallies, trigger fish, kakap, kaisar dan kerapu.
"Sebelumnya tidak ada petunjuk tentang teknologi kelautan seperti apa yang dimiliki manusia pada 40 ribu tahun lalu. Penelitian ini menunjukkan bahwa manusia memiliki kemampuan untuk membuat kail dan memasang benang pada kail tersebut. Jika dapat membuat benang dari serat, orang bisa membuat jaring, dan mungkin menggunakan serat itu di kapal," terang O'Connor.
"Ini memberi kita banyak informasi tentang cara hidup di pulau yang sangat kecil tersebut, dalam perjalanan mereka ke Australia," tambahnya.
Dilansir Reuters, Senin (16/1/2012), O'Connor dan rekan-rekannya mempublikasikan penemuannya dalam jurnal Science. Mereka menemukan tulang-belulang dan kail di sebuah lubang penguji seluas satu meter persegi, dan berjarak 300 meter dari bibir pantai.
"Seluruh tulang yang ada di sana adalah sisa-sisa makan manusia 40.000 tahun yang lalu. Mereka hidup di lubang perlindungan tersebut, dan beruntungnya kami menemukan seluruh benda di gua kapur tersimpan dengan baik, " tambah O'Connor
Pancing atau Kail yang ditemukan di gua itu, nampak terbuat dari cangkang Trochus, sejenis siput laut berukuran besar. Sedangkan pelacakan terhadap tulang ikan mengungkap setidaknya terdapat 23 spesies ikan. Beberapa diantaranya adalah : tuna, unicorn fish, parrot fish, trevallies, trigger fish, kakap, kaisar dan kerapu.
No comments:
Post a Comment